KEBIJAKAN SISTEM
MANAJEMEN PT PETROKIMIA GRESIK DALAM MENCAPAI PENGEMBANGAN DAN PRESTASI KERJA KARYAWAN
Disusun Guna Memenuhi
Tugas Mata Kuliah
Laboratorium Manajemen
III
Dosen pengampu:
Drs. SRI HARTONO, SE., M. Si
Disusun
Oleh :
Alim Satria Nur Cahya
( 2010 020 089 )
Richi Kurniawan ( 2010 020 087 )
Muh. Ari Syukri Eko ( 2010 020 065 )
Harri Pramono ( 2012 02P 012 )
Desi Widyayanti ( 2010 020 104 )
Asri Fitria Sari ( 2010 020 026 )
UNIVERSITAS
ISLAM BATIK
SURAKARTA
LEMBAR
PENGESAHAN
“
JUDUL “
Diajukan
untuk memenuhi persyaratan
Mata
Kuliah Lab. Manajemen III
Progdi
Studi Manajemen Fakultas Ekonomi
Universitas
Islam Batik Surakarta
Oleh
:
Alim Satria Nur
Cahya ( 2010 020 089 )
Richi Kurniawan ( 2010 020 087 )
Muh. Ari Syukri Eko ( 2010 020 065 )
Harri Pramono ( 2012 02P 012 )
Desi Widyayanti ( 2010 020 104 )
Asri Fitria Sari ( 2010 020 026 )
Disetujui dan disahkan pada tanggal
Kamis, 30 Mei 2013
Pembimbing :
Drs. Sri Hartono, S. E., M. Si.
NIK. 783039
DAFTAR
ISI
Halaman Cover
..............................................................................................................................
1
Halaman Pengesahan
....................................................................................................................
2
Daftar Isi
.......................................................................................................................................
3
BAB I PENDAHULUAN
...................................................................................................................
4
- Latar
Belakang
..................................................................................................................
4
- Permasalahan
...................................................................................................................
5
- Tujuan
..............................................................................................................................
5
- Manfaat
Penelitian ...........................................................................................................
6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
...........................................................................................................
7
BAB III GAMBARAN UMUM ..........................................................................................................
8
- Sejarah
Perusahaan
..........................................................................................................
8
- Visi
Misi dan Nilai – Nilai Dasar Perusahaan .....................................................................
9
- Struktur
Organisasi
..........................................................................................................
11
- Sumber
Daya Manusia ( SDM ) ........................................................................................
13
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
................................................................................................
17
- Perencanaan
SDM ...........................................................................................................
18
- Rekruitmen
.....................................................................................................................
18
- Pengelolaan
Kinerja ........................................................................................................
18
Pengembangan Kompetensi
.......................................................................................................
18
Program Pelatihan dan Pengembangan Karyawan
...................................................................... 19
Unit Penunjang Layanan SDM
.....................................................................................................
21
Pengelolaan SDM dengan Teknologi Informasi
............................................................................ 21
Tata Kelola Teknologi PT Petrokimia Gresik
.................................................................................
24
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
.................................................................................................
26
DAFTAR PUSTAKA
........................................................................................................................
27
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar belakang
PT. Petrokimia Gresik merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang
pembuatan pupuk terbesar di Indonesia. Dimana dalam proses produksinya memiliki
potensi bahaya tinggi apabila tidak dikelola dengan baik, karena perusahaan ini
menggunakan dan menghasilkan bahan-bahan kimia yang berbahaya dan beracun dan
juga perusahaan ini memiliki kecenderungan dalam pemakaian peralatan dan mesin
yang berteknologi tinggi. PT. Petrokimia Gresik mempunyai 3 (tiga) lokasi
pabrik, yaitu Pabrik I, Pabrik II, dan Pabrik III. Dimana pabrik-pabrik tersebut memiliki proses
produksi dan menghasilkan produk yang berbeda-beda. Pabrik I (pabrik pupuk nitrogen)
menghasilkan Amoniak, ZA I&III, Urea, CO2, Dry Ice, dan Utility. Pabrik II (pabrik pupuk Fosfat)
menghasilkan SP-36 1&2, Phonska, Tank yard amoniak dan Phosphat. Sedangkan Pabrik III (pabrik Asam Fosfat) menghasilkan Asam
Sulfat, Asam Phospat (H3PO4), Aluminium
Flouride (AlF3), Cement
Retarder dan ZA II.
Proses produksi yang terjadi di Pabrik II dan Pabrik III selalu
menghasilkan debu produksi, maka untuk kawasan wilayah di Pabrik II dan Pabrik
III keadaan sekitarnya sangatlah kotor. Pengukuran debu yang melebihi Nilai
Ambang Batas (NAB) terdapat di Storage AlF3 Pabrik III. Nilai Ambang Batas (NAB) Faktor Kimia Lingkungan Kerja SE
Menaker 01/1997 yang diperbolehkan adalah 10 mg/m3, sedangkan pada Storage AlF3 hasil pengukuran yang didapat adalah 29 mg/m3. Strorage AlF3 merupakan tempat
produksi AlF3 itu sendiri dan juga
berfungsi sebagai tempat penyimpanan bahan baku pembuatan AlF3 yang berupa asam flousilikat (H2SiF6) dan aluminium hidroksida (Al(OH)3)
serta tempat penyimpanan hasil produksi (AlF3 yang sudah jadi).
Perlu dilakukan suatu pengendalian di lingkungan kerja Storage AlF3 yaitu dengan merancang sistem pengendali paparan debu yang sesuai dan dapat
digunakan untuk meminimalkan debu dalam ruangan. Perancangan dust collection
system merupakan salah satu jenis sistem pengendali paparan debu yang
sangat efektif untuk mengeluarkan udara kontaminan dari sumbernya tanpa memberi
kesempatan kepada kontaminan untuk mengadakan difusi dengan udara di lingkungan
kerja, karena dust collection system itu sendiri diletakkan sangat dekat
dengan sumber emisi. Dust collection system berfungsi menghisap
kontaminan yang terbuang di sekitar lingkungan kerja dan mengendapkan
kontaminannya dalam suatu kolektor, sehingga kontaminan tidak berhamburan di
lingkungan kerja yang akan mengganggu kenyamanan, kesehatan dan keselamatan
kerja. Selain itu kontaminan yang terkumpul juga dapat langsung untuk dikemas
sebagai hasil buangan.
B.
Permasalahan
1. Bagaimana meningkatkan produktivitas
kerja karyawan PT. Petrokimia Gresik ?
2. Bagaimana meminimalisasi ketergantungan PT. Petrokimia
Gresik dalam merekrut karyawan baru?
3. Bagaimana penilaian terhadap
karyawan PT. Petrokimia Gresik guna mencapai
prestasi sesuai yang diharapkan perusahaan?
C.
Tujuan
Penelitian
Tujuan yang dicapai dari penyusunan
laporan ini adalah:
1. Meningkatkan produktivitas kerja
karyawan PT. Petrokimia Gresik.
2. Meminimalisasi ketergantungan PT.
Petrokimia Gresik dalam merekrut karyawan baru.
3. Penilaian terhadap karyawan PT.
Petrokimia Gresik guna mencapai prestasi sesuai yang diharapkan perusahaan.
D.
Manfaat
Penelitian
Manfaat yang diperoleh dari penyusunan
laporan ini adalah:
1. Didapatkan cara cara yang tepat
dalam peningkatan produktivitas karyawan PT. Petrokimia Gresik
2. Didapatkan strategi dalam
meminimalisasi ketergantungan PT. Petrokimia Gresik dalam perekrutan karyawan
baru.
3. Didapatkan hasil penilaian
karyawan berprestasi yang sesuai dengan yang diharapkan PT. Petrokimia Gresik.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
PT.
Petrokimia Gresik menyadari sepenuhnya peran sumber data manusia sebagai subjek
dari sumber penciptaan nilai bagi organisasi. Karena itu, manajemen berkomitmen
untuk terus mngembangkan kompetensi SDM.
Pembangunan SDM diarahkan untuk membentuk tenaga kerja profesional yang
memiliki integritas, pengetahuan, dan ketrampilanyang tinggi melalui sistem
pengembangan SDM berbasis kompetensi.
Pengembangan
SDM berbasis kompetensi merupakan kunci untuk menjamin kesinambungan usaha
perusahaan dalam jangka panjang. Fokus PT Petrokimia Gresik adalah membangun
sumber daya manusia yang produktif dan inovatif serta mampu memberikan
kontribusi yang optimal bagi pencapaian sasaran dan tujuan perusahaan, agar
tercipta basis kesejahteraan yang kuat bagi pemegang saham, perusahaan,
karyawan dan para pemangku kepentingan lainnya. PT Petrokimia Gresik membentuk
insan-insan yang bekerja di dalam perusahaan menjadi manusia-manusia yang
unggul dan sejahtera.
Sistem
penilaian kinerja karyawan dilaksanakan secara terpadu, meliputi perencanaan
karir, program pendidikan dan pelatihan, sistim penggajian dan sistim
penghargaan. Penilaian kinerja dilakukan dengan mengukur pencapaian target dan
kompetensi setiap karyawan melalui penerapan Key Performance Indicator. Tujuan
akhir yang hendak dicapai adalah meningkatkan produktivitas tiap karyawan.
Sebagai
wadah bagi penyaluran aspirasi karyawan, perusahaan telah memfasilitasi
pembentukan Serikat Karyawan Petrokimia Gresik ( SKPG) untuk menciptakan
hubungan kerja yang harmonis antara perusahaan dengan karyawan. Perusahaan juga
menyediakan sarana perumahan, sarana olahraga, sarana ibadah, sarana kesehatan
dan koperasi bagi karyawan.
BAB III
GAMBARAN UMUM
A.
Sejarah
Perusahaan
PT Petrokimia Gresik merupakan pabrik pupuk terlengkap di
Indonesia, yang pada awal berdirinya disebut Proyek Petrokimia Surabaya.
Kontrak pembangunannya ditandatangani pada tanggal 10
Agustus 1964, dan mulai berlaku pada tanggal 8 Desember 1964. Proyek ini
diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia pada tanggal 10 Juli 1972, yang
kemudian tanggal tersebut ditetapkan sebagai hari jadi PT Petrokimia Gresik.
Perubahan
status perusahaan :
1. Perusahaan Umum (Perum)
PP No. 55/1971
2. Persero
PP No. 35/1974 jo PP No. 14/1975
3. Anggota Holding PT Pupuk Sriwidjaja
(Persero)
PP No. 28/1997
4. Anggota Holding PT Pupuk Indonesia (Persero)
SK
Kementerian Hukum & HAM Republik Indonesia, nomor : AHU-17695.AH.01.02
Tahun 2012
PT Petrokimia Gresik menempati lahan seluas 450 hektar
berlokasi di Kabupaten Gresik, Propinsi Jawa Timur.
Cikal
bakal PT Petrokimia Gresik berasal sejak 1956 melalui Biro Perancang Negara
(BPN). Pada mulanya, pabrik pupuk yang hendak dibangun di Jawa Timur ini disebut 'Projek Petrokimia Surabaja'. Nama
Petrokimia sendiri berasal dari 'Petroleum Chemical" yang disingkat menadi
Petrochemical, yaitu bahan-bahan kimia yang dibuat dari minyak bumi dan gas.
Projek
Petrokimia Surabaya dibentuk berdasarkan Ketetapan MPRS No. II Tahun 1960 yang
dicantumkan sebagai Proyek Prioritas dalam Pola Pembangunan Nasional Semesta
Berencana Tahap I (1961-1969) dan diperkuat dengan Surat Keputusan Presiden RI
No. 260 Tahun 1960. Pembangunan proyeknya atas dasar instruksi Presiden
No.1/Instr/1963 dan dinyatakan sebagai Proyek Vital sesuai dengan Surat
Keputusan Presiden no. 225 Tahun 1963.
Dipilihnya
daerah Gresik sebagai lokasi pabrik pupuk merupakan hasil studi kelayakan pada
tahun 1962 oleh Badan Persiapan Proyek-Proyek Industri (BP3I) yang dikoordinir
Departemen Perindustrian Dasar dan Pertambangan. Pada
saat itu, Gresik dinilai ideal dengan pertimbangan, antara lain:
- Cukup
tersedianya lahan kosong seluas 450 hektare
- Cukup
dekat tersedianya sumber air dari aliran Sungai Brantas dan Sungai
Bengawan Solo
- Berdekatan
dengan daerah konsumen pupuk terbesar, yaitu perkebunan dan petani tebu
- Dekat
dengan pelabuhan sehingga memudahkan untuk mengangkut peralatan pabrik
selama masa konstruksi, pengadaan bahan baku, maupun pendistribusian hasil
produksi melalui angkutan laut.
- Dekat
dengan Surabaya yang memiliki kelengkapan memadai, antara lain,
tersedianya sumber daya manusia.
B. Visi Misi dan Nilai-nilai Dasar
Perusahaan
1.
Visi
·
Menjadi
produsen pupuk dan produk kimia lainnya yang berdaya saing tinggi dan produknya
paling diminati konsumen.
Visi ini
merupakan komitmen dari semua jajaran direksi dan karyawan PT. Petrokimia
Gresik untuk menjadikan pelanggan sebagai fokus dengan senantiasa meningkatkan
kualitas dan menciptakan inovasi-inovasi produk dengan tidak mengesampingkan
untuk melakukan efisiensi biaya sehingga tercipta produk yang berdaya saing di
pasaran yang bisa memuaskan pelanggan.
Sejalan
dalam memasuki era globalisasi dimana persaingan sangat ketat, maka dari
kondisi ini masih sangat relevan jika menggunakan visi “menjadi produsen pupuk
dan produk kimia lainnya yang berdaya saing tinggi, dan produknya paling
diminati konsumen”.
2.
Misi
a.
Mendukung menyediakan pupuk nasional untuk tercapainya program
swasembada pangan.
b.
Meningkatkan hasil usaha untuk menunjang kelancaran kegiatan
operasional dan pengembangan usaha perusahaan.
c.
Mengembangkan potensi usaha untuk mendukung industri kimia nasional
dan berperan aktif dalam community
development.
3.
Nilai-nilai dasar perusahaan
kegiatan
mengutamakan
keselamatan kerja dan kesehatan kerja serta pelestarian lingkungan dalam setiap
operasional perusahaan
a. Mengutamakan keselamatan dan
kesehatan kerja serta pelestarian lingkungan hidup dalam setiap kegiatan
operasional.
b. Memanfaatkan profesionalisme untuk
peningkatan kepuasan pelanggan.
c. Meningkatkan inovasi untuk
memenangkan bisnis.
d. Mengutamakan integritas di atas
segala hal.
e. Berupaya membangun semangat
kelompok yang sinergistik.
C.
Struktur
Organisasi
D.
SUMBER
DAYA MANUSIA ( SDM )
Jumlah Karyawan
JUMLAH SDM
BERDASARKAN TINGKAT PENDIDIKAN
(posisi akhir April 2013)
PENDIDIKAN
|
JUMLAH
|
|
111
|
|
505
|
|
73
|
|
2.460
|
|
181
|
|
1
|
Total
|
3.331
|
JUMLAH SDM BERDASARKAN JENJANG JABATAN
(posisi akhir April 2013)
|
JUMLAH
|
|
5
|
|
27
|
|
64
|
|
215
|
|
622
|
|
1.124
|
|
1.238
|
|
36
|
Total
|
3.331
|
JUMLAH SDM BERDASARKAN TINGKAT PENDIDIKAN
(posisi akhir Desember 3 tahun
terakhir)
PENDIDIKAN
|
2012
|
2011
|
2010
|
|
106
|
106
|
106
|
|
513
|
472
|
470
|
|
78
|
86
|
90
|
|
2.448
|
2.552
|
2.466
|
|
183
|
201
|
212
|
|
1
|
4
|
8
|
Total
|
3.329
|
3.421
|
3.252
|
JUMLAH SDM
BERDASARKAN JENJANG JABATAN
(posisi akhir Desember 3 tahun terakhir)
|
2012
|
2011
|
2010
|
|
5
|
5
|
5
|
|
26
|
31
|
24
|
|
66
|
68
|
72
|
|
216
|
204
|
195
|
|
604
|
572
|
489
|
|
1.136
|
1.070
|
1.012
|
|
1.276
|
1.470
|
1.501
|
|
0
|
1
|
54
|
Total
|
3.329
|
3.421
|
3.352
|
Fasilitas
Penunjang
Penyediaan
Fasilitas Karyawan
Untuk menunjang kinerja karyawan, perusahaan menyediakan berbagai fasilitas
yang dapat dimanfaatkan oleh karyawan / karyawati beserta keluarganya. Sebagian dari fasilitas ini juga dapat
dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar perusahaan.
Fasilitas-fasilitas
tersebut meliputi :
- Kerohanian, Pendidikan, Sosial
& Kesehatan
Pembinaan kerohanian dilakukan melalui kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan
oleh masing-masing Sie Bina Rohani yang berada di bawah koordinasi Serikat
karyawan petrokimia Gresik (SKPG)
·
Bimbingan
Haji
·
Masjid Nurul
Jannah
·
Taman Pendidikan Al Qur'an
·
Taman kanak-kanak dan play grup (TK PIKPG)
·
Sekolah
Dasar
·
Tempat
Penitipan Anak (TPA PIKPG)
·
Panti Asuhan
Nurul Jannah
·
Koperasi
Baitul Maal wat Tamwil (BMT Nurul Jannah)
·
Rumah Sakit
(Petro Graha Medika)
- Fasilitas / Pembinaan Olah Raga
& Kesenian
Kompleks Sarana Olah Raga Tri Dharma (terdiri dari stadion, lapangan
tenis, gedung olah raga / serbaguna, fitness center, jogging track,
driving area, lapangan bola), kolam renang, lapangan golf 9 holes, kolam
pancing, dan fasilitas olah raga lainnya.
Pembinaan cabang olah raga baik yang diarahkan untuk prestasi maupun untuk
pemeliharaan kesehatan dan olah raga untuk rekreasi dikoordinir oleh
Bidang Olah Raga SKPG. Sedangkan untuk kesenian dikoordinir oleh Bidang
sosial Budaya SKPG.
Cabang-cabang olah raga dan kesenian tersebut antara lain :
Atletik, bola voli (Grespho), bulu tangkis, bowling, bridge, catur,
futsal, fitness/binaraga, golf, karate, memancing, PMCC (Petrokimia Motor
& Camping Club), PCC (Petrokimia Cycling Club), PORPI, senam prestasi,
senam aerobic, senam asma & jantung sehat, sepak bola / sekolah bina
bola, silat (Perisai Diri & LBD Sinar Putih), tenis lapangan, tenis
meja, renang & selam, PEPHOC (Petrokimia Gresik Photo Club), kesenian
reog, hadrah, karawitan, campur sari, keroncong, grup band karyawan,
sanggar seni, serta paguyuban flora & fauna
- Koperasi Karyawan Keluarga
Besar Petrokimia Gresik (K3PG)
Berdiri sejak tahun 1984. Selain untuk anggota, beberapa unit usaha yang
dikelola juga melayani umum, seperti unit toko, SPBU, Apotik, toko bahan
bangunan, toko olah raga (K-sport), bengkel & unit bengkel & suku
cadang, dan air minum kemasan (air K). Unit usaha lainnya adalah : kantin,
usaha patungan dan unit simpan pinjam.
- Penyediaan Perumahan Karyawan
Selain penyediaan perumahan dinas pejabat, PT Petrokimia Gresik juga
menyediakan perumahan bagi karyawan / karyawati dengan fasilitas kredit
yang dikelola oleh Yayasan Petrokimia Gresik. Sampai dengan akhir tahun
2007, perumahan yang disediakan oleh Yayasan Petrokimia Gresik sudah
mencapai 3.384 rumah, dan berlokasi di Desa Pongangan, Desa Suci, Desa
Sukomulyo dan Desa Krembangan kabupaten Gresik
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Dari yang diperoleh
bahwa untuk meningkatkan produktivtas kerja karyawan di PT Petrokimia Gresik
adalah dengan cara menyediakan perlengkapan baik secara teknis untuk menunjang
penyelesaian pekerjaan agar hasilnya maksimal. Selain itu semua fasilitas
tersebut berguna untuk membantu menghilangkan rasa jenuh dan sters yang
diakibatkan oleh peralatan perkerjaan mereka yang kurang bagus. Setelah itu PT
Petrokimia Gresik juga membentuk team building untuk karyawan agar kayawan
merasa nyaman dan percaya diri akan pekerjaan dan hasil yang mereka kerjakan .
Adapun contoh dari kinerja team building tersebut adalah dengan adanya
peningkatan motivasi terhadap karyawan agar karyawan selalu bersemangat dan
merasa nyaman dengan pekerjaan mereka, karna Motivasi adalah salah satu penggerak
karyawan agar mereka bekerja semkin baik dan sesuai dengan keinginan
perusahaan. Dengan demikian produktivitas akan meningkat dengan adanya motivasi
tersebut. Namun selain itu yang perlu diperhatikan adalah motivasi tidak cukup
hanya dengan gaji yang memenuhi standart, tetapi karyawan juga mendapatkan fasilitas dan
penghargaan yang diberikan oleh perusahaan dari hasil kerja mereka selama ini
yang menurut penilaian perusahaan sudah sesuai dengan apa yang diinginkan oleh
perusahaan , penghargaan tersbut yang diberikan oleh perusahaan telah sesuai
dengan pekerjaan dan tanggung jawab yang mereka pikul dalam pekerjaan mereka.
Dengan demikian
untuk meningkatkan produktivitas tidak dalam pekerjaan tidak hanya dengan gaji
yang memenuhi standar saja tetapi perusahaan harus pintar-pintar dalam mengatur
strategi dalam pemberian motivasi terhadap karyawan. Terkadang motivasi
motivasi yang sederhana dan biasa dapat meningkatkan motivasi karyawan dalam
pekerjaan yang mereka lakukan setiap harinya .
Suntikan motivasi
sangat diperlukan oleh karyawan – karyawan yang jenuh yang dapat menimbulkan
berkurangnya produktivitas dalam perkerjaan.
Dengan adanya kegiatan training dapat menjaga dan meningkatkan level
motivasi kerja karyawan.
Motivasi yang
terdapat dalam diri karyawan sering turun dengan sendirinya , tetapi itu adalah
hal yang lumrah dalam diri karyawan tersebut. Dengan demikian diperlukan
program untuk menjaga motivasi dalam diri karyawan agar tetap berada dalam
level tertinggi sehingga menghasilkan produktivitas kinerja yang baik dari
karyawan.
Sumber Daya Manusia
merupakan salah satu faktor kunci keberhasilan pencapaian kinerja perusahaan,
pemberdayaan sumber daya manusia memerlukan pengelolaan yang sangat cermat
dengan menyesuaiakan sasaran strategis perusahaan jangka pendek maupun jangka
panjang.
Untuk mengantisipasi
dampak berbagai perubahan internal dan eksternal terhadap kebutuhan kapabilitas
dan kapasitas tenaga kerja, perusahaan menyusun dan mengimplementasikan system
Manajemen SDM berbasis Kompetensi.
a. Perencanaan SDM
Rencana strategis bidang SDM diarahkan sebagai
dukungan terhadap pencapaian sasaran jangka pendek dan jangka panjang
perusahaan. Perencanaan SDM mencakup Rekruitmen, pengembangan dan Mutasi &
Promosi Karyawan.
b. Rekrutmen
Perusahaan juga melakukan rekrutmen karyawan baru
untuk melaksanakan kaderisasi karyawan, disebabkan usia karyawan yang berada di
atas 50 tahun sebanyak 1.302 orang atau 38% dari jumlah karyawan. Pada tahun
2011 perusahaan telah merekrut sebanyak 85 orang dengan rincian 41 orang lulusan
Sarjana Strata 1 dan 44 orang lulusan SMA. Berdasarkan pada ketentuan yang
tertera dalam Perjanjian Kerja Bersama yang mengatur batas usia pensiun
karyawan adalah 56 (lima puluh enam) tahun, maka kondisi ini secara langsung
menimbulkan permasalahan karena dalam beberapa waktu yang akan datang akan
banyak karyawan yang memasuki usia pensiun.
c. Pengelolaan Kinerja
Pencapaian kinerja karyawan terukur dalam system
Manajemen SDM berbasis Kompetensi. Diawal tahun karyawan eselon I s.d pelaksana
menyusun Sasaran Kerja Individu (SKI) dengan berpedoman pada kamus kompetensi
dan mengacu pada penjabaran-penjabaran target yang ditetapkan oleh Perusahaan.
Setiap bulan Juli dan Januari ditahun berikutnya karyawan eselon I s.d
pelaksana menyusun Penilaian Akhir (PAK) sebagai pencapaian target kinerja.
Disamping itu diberikan pula bimbingan dari pejabat langsung diatasnya, untuk
membuat kesepakatan upaya pencapain target- target yang telah ditetapkan. Untuk pejabat Eselon I & II setiap triwulan
diwajibkan menyusun Key Perfomance Indicators (KPI) yang mengacu target
perusahan yang tercantum dalam Key Performance Indicators (KPI) Korporat Hasil
dari KPI bagi Eselon I & II dan PAK bagi Eselon III s.d pelaksanan
dipergunakan sebagai acuan untuk : menaikan gaji berkala, pengembangan karir
dan pengembangan kompetensi.
1.
Pengembangan
Kompetensi
PT Petrokimia Gresik menerapkan
perhitungan gaji karyawan secara professional dan kompetitif. Selain gaji,
perusahaan memberikan tunjangan lain sebagai bagian dari remunerasi kepada
karyawan, seperti tunjangan hari raya, tunjangan cuti tahunan, tunjangan cuti
besar (3 tahunan), tunjangan pernikahan, bantuan pengobatan dan sebagainya.
Namun demikian ada perbedaan remunerasi yang diterapkan pada karyawan, menurut
status karyawan tetap dan tidak tetap (kontrak). Karyawan tetap mendapatkan
seluruh fasilitas tunjangan dan insentif, sedangkan karyawan tidak tetap
(kontrak), hanya mendapatkan fasilitas tunjangan hari raya, insentif triwulan,
dan bantuan pengobatan disamping honor yang diterima tiap bulannya. Dalam
sistem remunerasi yang diterapkan, PT Petrokimia Gresik menetapkan standar gaji
pokok yang relatif tinggi dibandingkan standar upah minimum. dan tidak
membedakan perlakuan remunerasi terhadap karyawan laki-laki dan perempuan di
seluruh tingkat jabatan.
Meningkatkan kualitas pegawai selalu menjadi tantangan
tersendiri bagi kami, mengingat kemajuan ilmu pengetahuan yang pesat.
Perusahaan berupaya meningkatkan kualitas SDM dan mengembangkan kompetensi
karyawan sesuai persyaratan jabatan dan analisis kebutuhan pembelajaran. Sumber
daya manusia sebagai aset penting perusahaan diharapkan mampu menjawab
tantangan perusahaan ke depan dengan memberikan kinerja terbaiknya dalam bidang
manajerial dan teknis. PT Petrokimia Gresik memberikan pelatihan dan pengembangan
bagi karyawan guna meningkatkan keahlian dan pengetahuan karyawan. Dalam rangka
mengembangkan kompetensi karyawan dan memotivasi karyawan untuk meningkatkan
kinerja telah dilakukan pendidikan dan pelatihan berbagai bidang baik di intern
maupun ekstern perusahaan meliputi diklat leadership, diklat kompetensi, tugas
belajar dan lain-lain.
Terdapat pula program perusahaan dalam rangka berbagi
pengetahuan antar karyawan yaitu melalui Knowledge Management.
Pengembangan karir yang efektif untuk seluruh tenaga
kerja dilakukan melalui jenjang golongan, dari golongan I (tertinggi) sampai
golongan X (terendah). Selain itu, jenjang karir karyawan dibedakan dalam 2
jenis jabatan (structural, fungsional/keahlian) dengan hirarki Eselon I, II,
III, IV, V dan Pelaksana. Untuk mendukung
pengembangan karir pada posisi-posisi manajerial maupun pimpinan dilakukan
beberapa hal sebagai berikut:
·
Melaksanakan
mekanisme promosi sesuai dengan promosi
·
Memetakan
kompetensi calon pimpinan masa depan (Champion Leader) secara bertahap sebagai
masukan untuk pemilihan calon pemimpin yang memenuhi tuntutan kompetensi
jabatan.
·
Merancang
sistem diklat untuk mendukung kebutuhan ketrampilan manajerial dan ketrampilan
kepemimpinan untuk menyiapkan karyawan menduduki posisi manajemen dan
kepemimpinan.
·
Merancang
program penugasan sebagai pengganti sementara dan pemangku tugas sementara.
Indikator efektivitas sistem pengembangan karir di perusahaan di tentukan dari
hasil survey melalui faktor kemajuan karir.
2.
Program
Pelatihan dan Pengembangan Karyawan
Pelatihan dan pengembangan dapat didefinisikan
sebagai usaha yang terencana dari organisasi untuk meningkatkan pengetahuan,
keterampilan dan kemampuan pegawai. Pelatihan dan pengembangan merupakan dua
konsep yang sama, yaitu untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan
kemampuan. Tetapi apabila dilihat dari sasarannya, pelatihan lebih ditekankan
pada peningkatan kemampuan untuk melakukan pekerjaan yang spesifik pada saat
ini, dan pengembangan lebih ditekankan pada peningkatan pengetahuan untuk
melakukan pekerjaan pada masa yang akan datang, yang dilakukan melalui
pendekatan yang terintegrasi dengan kegiatan lain untuk mengubah perilaku
kerja.
Terdapat
beberapa keuntungan dengan dilakukannya pelatihan dan pengembangan bagi pegawai
yang pada akhirnya akan membawa keuntungan bagi organisasi diantaranya :
1.
Mendorong pencapaian pengembangan
diri pegawai
2.
Memberikan kesempatan bagi pegawai
untuk berkembang dan memiliki pandangan tentang masa depan kariernya.
3.
Membantu pegawai dalam menangani
konflik dan ketegangan.
4.
Meningkatkan kepuasan kerja dan
prestasi kerja
5.
Menjadi jalan untuk perbaikan
keterampilan dalam bersosialisasi dan berkomunikasi.
6.
Membantu menghilangkan ketakutan
dalam mencoba hal-hal baru dalam pekerjaan
7.
Menggerakkan pegawai untuk mencapai
tujuan-tujuan organisasi
Berdasarkan hal-hal di
atas maka pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia memberikan dampak yang
baik terhadap kinerja pegawai tersebut sebagai individu. Hal ini jelas akan
membawa peningkatan terhadap kinerja organisasi apabila pelatihan dan
pengembangan pegawai dilakukan secara terencana dan berkesinambungan.
Pengembangan SDM dirasakan sangat penting karena tuntutan pekerjaan yang sangat
kompleks akibat kemajuan teknologi dan kompetisi diantara berbagai organisasi, sangat
membutuhkan pengembangan pegawai yang baik.
Beberapa tujuan dari
pengembangan pegawai diantaranya :
1.
Meningkatkan produktivitas kerja
2.
Meningkatkan efisiensi tenaga,
waktu, bahan baku, dan mengurangi ausnya mesin-mesin
3.
Mengurangi tingkat kecelakaan pegawai
4.
Meningkatkan pelayanan yang lebih
baik dari karyawan untuk konsumen perusahaan dan atau organisasi
5.
Menjaga moral pegawai yang baik
6.
Meningkatkan karier pegawai
Meningkatkan kecakapan manajerial pegawai
Tidak hanya berhenti
disini pengembangan pegawai PT
Petrokimia Gresik juga sampai pada
persiapan pegawai untuk melaksanakan pension . sebelum pension para pegawai
petrokimia biasanya mendapatkan training dimana training tersebut berguna untuk
pegawai setelah lepas dari perusahaan pegawai tersebut diharapkan dapat
mendirikn usaha sendiri setelah adanya pembekalan atau training yang dilakukan
pegawai 6 bulan lamanya untuk mendapat pembekalan yang dilakukan sebelum
pensiun itu terjadi.
3.
Unit
Penunjang Layanan SDM
Unit penunjang layanan SDM antara lain:
·
Bidang Karyawan
:
-
Departemen
Personalia
-
Departemen
Diklat
-
Departemen
Organisasi dan Prosedur
·
Bidang
Kesehatan
-
Departemen
Lingkungan & K3
-
Petro Graha
Medika (RS Petrokimia Gresik)
4.
Pengelolaan
Sumber Daya Manusia (SDM) Teknologi Informasi
SDM TI sebagai aktor dalam pelaksanaan proses bisnis
TI perlu dikelola dengan baik agar dapat memberikan nilai TI yang maksimal
terhadap perusahaan. Pengelolaan ini meliputi beberapa aspek yaitu perekrutan
personel, pengelolaan kompetensi, pendefinisian tugas dan peran, pengelolaan
pelatihan personel, kebergantungan terhadap individu kunci, pengecekan
personel, evaluasi kinerja serta pengelolaan mutasi dan terminasi.
Masing-masing aspek dijelaskan sebagai berikut :
a.
Perekrutan Personel
Perekrutan personel bertujuan untuk
mencari SDM dengan kompetensi yang dibutuhkan oleh Pengelola TI. Dalam merekrut personel, Pengelola TI mengacu pada
pedoman sebagai berikut:
·
Pengelola TI
mendefinisikan peta kebutuhan SDM berdasarkan definisi peran pada struktur
organisasinya dan proyeksi pemegang tanggung jawab ke depan.
·
Pengelola TI
menetapkan kompetensi yang harus dipenuhi oleh personel baru untuk posisi
tertentu.
·
Perekrutan
personel TI disesuaikan dengan kompetensi dasar yang ditetapkan oleh
perusahaan.
·
Evaluasi
kebutuhan SDM dilakukan secara periodic untuk mencegah kekosongan posisi.
b.
Pengelolaan Kompetensi
Pengelolaan kompetensi bertujuan untuk menjamin
terpenuhinya kompetensi dari pemegang-pemegang tanggung jawab pada Pengelola
TI. Dalam melakukan pengelolaan kompetensi Pengelola TI mengacu pada pedoman
sebagai berikut :
·
Pengelola TI
mendefinisikan kompetensi yang diperlukan untuk tiap-tiap peran pada struktur
organisasinya.
·
Pengelola TI
mengevaluasi secara periodic pemenuhan kompetensi dari personelnya.
·
Pengelola TI
menetapkan langkah-langkah yang diperlukan untuk memenuhi kompetensi
personelnya sebagai tindak lanjut dari evaluasi pemenuhan kompetensi.
c.
Pendefinisian Tugas dan Peran
Pendefinisian tugas dan peran bertujuan
untuk menjamin lancarnya pendelegasian tugas pada personel yang sesuai untuk
mendukung proses bisnis TI. Dalam mendefinisikan tugas dan peran, Pengelola TI
mengacu pada pedoman sebagai berikut :
·
Pengelola TI
menentukan domain-domain TI secara umum, seperti pengembangan perangkat lunak,
perangkat keras, dan jaringan.
·
Pengelola TI
menetapkan personel pemegang tugas sesuai dengan kompetensinya.
·
Pengelola TI
menetapkan skema pendelegasian tugas dan pertanggungjawaban dari pelaksanaan
tugas sesuai peran personel.
d.
Pengelolaan Pelatihan Personel
Pengelolaan pelatihan personel bertujuan untuk menentukan pelatihan yang sesuai untuk mendukung
kompetensi personel dan mengatur pelaksanaan pelatihan tersebut. Dalam
mengelola pelatihan personel Pengelola TI mengacu pada pedoman sebagai berikut
:
·
Pengelola TI
menetapkan anggaran untuk keperluan pelatihan sesuai dengan analisis kebutuhan.
·
Pengelola TI
menunjuk pelatih yang sesuai untuk kemudian direkomendasikan kepada Pengelola
latihan perusahaan.
·
Pengelola TI
menyimpan sejarah pelatihan yang pernah dilakukan oleh personelnya.
·
Pengelola TI
berkoordinasi dengan Pengelola pelatihan perusahaan dalam hal perencanaan dan
pelaksanaan pelatihan.
e.
Ketergantungan Terhadap Individu Kunci
Pengelolaan ketergantungan terhadap individu kunci
bertujuan untuk meminimalkan risiko waktu dan biaya dari penyelesaian masalah
berkaitan dengan produk yang dihasilkan atau ilmu yang dikuasai individu kunci
tersebut. Dalam mengelola ketergantungan terhadap individu kunci, Pengelola TI
mengacu pada pedoman sebagai berikut :
·
Individu kunci
membuat rekaman tercatat dari pengetahuan berkaitan dengan produk yang
dihasilkannya atau berbagi pengetahuan secara langsung dengan personel lain
sebagai backup staff.
·
Pengelola TI
menyimpan kode sumber dari aplikasi yang dihasilkan.
f.
Pengecekan Personel
Pengecekan personel bertujuan untuk memastikan
personel adalah orang yang patuh pada kode etik kerahasiaan sistem informasi
dan data sesuai dengan posisi yang diisinya. Dalam melakukan pengecekan ini,
Pengelola TI mengacu pada pedoman sebagai berikut :
·
Pengelola TI
menyimpan sejarah kejadian kebocoran informasi yang dilakukan personelnya.
g.
Evaluasi Kinerja
Evaluasi kinerja personel TI bertujuan untuk mengukur
value yang diberikan personel terhadap proses bisnis TI dan perusahaan secara
umum. Dalam mengevaluasi kinerja personel, Pengelola TI mengacu pada pedoman
sebagai berikut :
·
Pengelola TI
menetapkan key performance indicator untuk setiap deskripsi pekerjaan
·
Evaluasi
kinerja dilakukan secara periodic
·
Pengelola TI
mendefinisikan langkah-langkah lanjutan dari hasil evaluasi kinerja.
h.
Pengelolaan Perubahan dan Terminasi Pekerjaan
Pengelolaan perubahan dan terminasi pekerjaan
bertujuan untuk menjamin kelangsungan jalannya pekerjaan dan keamanan internal
ketika terjadi perubahan dan terminasi personel. Dalam mengelola perubahan dan
terminasi Pengelola TI mengacu pada pedoman sebagai berikut :
·
Pengelola TI
membuat perencanaan jadwal pekerjaan dan personel yang terlibat, dengan
memperhatikan proyeksi terminasi dari personel tersebut.
·
Pengelola TI
menetapkan langkah pengaturan keamanan untuk menjamin data dan system yang
sedang dikerjakan tetap aman ketika ada terminasi personel yang terlibat.
Agar perusahaan mampu mengelola teknologi informasi
yang selaras dengan bisnis proses perusahaan dan mampu menghadapi permasalahan
yang timbul di bidang teknologi informasi maka Pengelola membuat Kebijakan
Teknologi Informasi, untuk mencegah terjadinya hal-hal yang dapat mengganggu
kelangsungan hidup perusahaan dengan prinsip-prinsip sebagai berikut :
·
Mematuhi
ketentuan perundang-undangan tentang Hak Atas Kekayaan Intelektual, sebagai
contoh pada waktu membeli personal computer harus lengkap dengan sofware
pendukung berlisensi
·
Data dan
informasi yang berasal, digunakan, dan dikelola oleh perusahaan adalah milik
perusahaan, oleh karena itu setiap karyawan dilarang menggunakannya untuk
kepentingan yang mendatangkan keuntungan pribadi.
·
Mengelola dan
mengatur infrastruktur teknologi informasi perusahaan yang digunakan untuk
mendukung jalannya aplikasi perusahaan.
·
Hak akses atas
aplikasi diberikan kepada personil atas dasar kewenangan yang ditentukan
berdasar tugas pokok dan fungsi jabatannya.
·
Untuk
meningkatan kompetensi teknologi informasi Pengelola TI mengikuti
training-training berdasarkan tugas pokok dan fungsi jabatannya.
5.
Tatakelola TI
Petrokimia Gresik
Pelaksanaan Tatakelola TI Petrokimia Gresik dilaksanakan
untuk tujuan-tujuan sebagai berikut :
·
Membuat
kerangka kerja TI yang sejalan dengan tata kelola perusahaan. Ini dilakukan
dengan menjaga keselarasan antara tata kelola TI dengan peraturan dan regulasi
yang ada.
·
Membangun
pemahaman Pengelola Perusahaan agar memahami pentingnya masalah-masalah
strategis TI. Ini dilakukan dengan memperkenalkan potensi-potensi yang dimiliki
TI untuk berkontribusi bagi kemajuan perusahaan.
·
Membuat
pencapaian kinerja dan nilai tambah yang maksimum. Pengelola TI harus mampu
menyediakan nilai tambah maksimum bagi proses bisnis perusahaan dan meyakinkan
bahwa usaha yang maksimum telah dilakukan untuk memungkinkan hal tersebut. Hal
ini dapat dilakukan dengan pendekatan-pendekatan yang tertib pada manajemen
proyek dan program kerja yang baik.
Membuat manajemen sumber daya dan manajemen risiko
yang baik. Pengelola TI harus dapat melakukan alokasi sumber daya yang baik dan
manajemen risiko yang memperhitungkan risiko dalam menjalankan fungsi-fungsi
TI. Ini dapat dicapai dengan bantuan Risk Assessor.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Perlunya adanya
suatu program untuk meningkatkan produktivitas karyawan dengan cara menyiapkan
system dan kebijakan yang menjadikan kondisi kerja yang kondusif dan produktif
sesuai dengan keinginan perusahaan. Ini semua adalah menjadi tanggung jawab
penuh top management. Tidak hanya itu top management juga harus membuat program
pelatihan yang tidak hanya memperhatikan masalah teknis saja tetapi juga masalah
motivasi, mindset positif bagi karyawan , mental juara yang dimiliki para
karyawan dan manajemen waktu yang harus dimiliki karyawan agar terciptanya
hasil yang diinginkan oleh perusahaan tersebut.
Peningkatan
produktivitas karyawan tidak bisa hanya dengan memperhatikan satu aspek saja
tetapi harus diperhatikan dari berbagai macam aspek secara menyeluruh dan
terintegrasi dengan baik oleh perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA
PT PETROKIMIA GRESIK
– SURABAYA